Kuliah: untuk Kerja atau Ilmu
5:19 PMSetiap pekerjaan itu tergantung pada niatnya, apapun yang diniatkan akan sampai pada tujuan yang diniatkan. Begitupun dalam memasuki dunia perkuliahan, seorang mahasiswa harus memahami dan menyadari apa niat utama untuk kuliah, apakah hanya untuk mencari ijazah sebagai syarat untuk kerja atau untuk mencari ilmu dan keterampilan. Setiap mahasiswa tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda untuk kuliah, ada yang karena tuntutan orang tua atau hanya sekedar mencari teman atau pasangan, terlepas dari semua itu yang jelas ketika sudah memasuki dunia perkuliahan. Maka harus bisa meluruskan niat yang berbeda-beda itu, karena seorang mahasiswa sudah memilki pemikiran yang dewasa dan bisa menentukan apa yang ingin dicapai dan diraih, juga sudah bisa merencanakan untuk masa depan mereka.
lihat juga : Mahasiswa dan Organisasi
Setiap mahasiswa tentu tidak ingin mengecewakan orangtua yang telah membiayai dan mengeluarkan banyak uang hanya untuk dapat membuat anaknya bisa kuliah. Setiap orang tua pasti mengaharapkan dan selalu mendoakan yang terbaik untuk masa depan anaknya. Oleh karena itu, janganlah mengecewakan harapan dan perjuangan yang telah mereka lakukan untuk kalian. Setiap mahasiswa pasti memikirkan apa yang akan mereka kerjakan dan lakukan setelah lulus dari kuliah, tapi hal ini jangan sampai membuat mahasiswa lalai dan terlena tanpa melakukan apapun. Hal yang paling penting adalah menyiapkan diri semasa kuliah dengan keterampilan dan pengetahuan yang banyak.
Walaupun pekerjaan memang penting tapi perlu dipahami bahwa itu bukan menjadi orientasi utama ketika kuliah yang membuat mahasiswa hanya sibuk untuk mengejar ijazah semata dan mengabaikan esensi dari perkuliahan, karena jika itu yang menjadi orientasi utama maka mahasiswa hanya berpikir yang penting bisa lulus mata kuliah walau dengan nilai seadanya, tanpa berpikir untuk bisa berjuang dengan lebih keras dan memaksimalkan masa kuliah untuk dapat melakukan banyak hal positif, nilai tinggi memang penting, tetapi keterampilan juga harus dicari. Jadi hal yang perlu diluruskan adalah bahwa tujuan utama kuliah adalah untuk mencari ilmu, bukan untuk mencari kerja. jika orientasi utamanya adalah kerja, maka mahasiswa kuliah hanya sekedar formalitas, tujuan mereka sangat mempengaruhi proses yang mereka jalani, maka tidak heran jika banyak mahasiswa yang setelah lulus bingung mau kerja apa, karena orientasi mereka hanya untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, sehingga dengan ijazah yang mereka miliki membuat mereka memilih dalam pekerjaan, ingin yang gajih besar, kerja dikantor agar tidak kepanasan, dan posisi yang diinginkan pun sangat strategis.
Mereka tidak menyadari bahwa kampus diseluruh dunia meluluskan ratusan bahkan ribuan mahasiswa setiap tahunnya dan diantara mereka hanya beberap ratus yang bisa diserep masuk dunia kerja, sehingga sisanya hanya menjadi pengangguran, jika tidak memiliki keterampilan dan kemahiran. Mereka yang diserap kedalam dunia kerja adalah mereka yang memiliki keterampilan yang baik bukan yang nilai IPK-nya tinggi, sehingga mahasiswa yang memiliki nilai yang tinggi tidak menjadi jaminan bahwa mereka akan mudah dalam mendapatkan pekerjaan. Maka tidak heran jika ada saja mahasiswa yang nilainya tinggi ketika dikampus namun mereka tidak mendapatkan pekerjaan yang layak, yang sesuai dengan bidang yang dijalani ketika kuliah.
liha juga : Kampus: Makna dan Perannya
Maka tidak heran jika Rocky Gerang mengatakan bahwa ijazah adalah bukti seorang pernah belajar, bukan bukti seorang pernah berpikir. Oleh karena itu, mahasiswa harus menyadari bahwa selain nilai, dia juga harus memiliki keterampilan yang baik. Memasuki era 4.0 mahasiswa dituntut untuk menjadi orang yang kreatif dan aktif, sehingga mereka bisa membuka lowongan pekerjaan bukan hanya menjadi pencari kerja dan penikmat pekerja. Mahasiswa harus bisa berkreasi dan berinovasi dengan keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki. Sudah saatnya mahasiswa untuk menjadi pengusaha agar bisa menciptakan banyak lapangan pekerjaan.
-ahmadalaspany-
0 comments
berkomentarlah dengan bijak