Pesantren: Peran dan Pendidikan yang ada didalamnya

1:13 AM

Pesantren: Peran dan Pendidikan
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, keberadaanya sudah dirasakan sebelum kemerdekaan Indonesia sampai dengan sekarang. Perannya didalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas tidak bisa tergantikan. Pesantren telah melahirkan banyak ulama dan pemimpin dunia yang memiliki pengaruh besar. Nilai-nilai pendidikan yang selalu diajarkan adalah keikhlasan, kesabaran, kejujuran, kesederhanaan, dan akhlak mulia lainnya. Dengan kemandiriannya, pesantren tetap mampu bersaing dan bertahan dengan kehadiran banyak pendidikan lain. ada pesantren yang tetap bertahan dengan tradisi kitab kuning disebut pesantren tradisional atau salafi, sedangkan pesantren yang sudah menambah dengan pelajar umum disebut dengan pesantren modern, masing-masing punya karakteristik dan kekhasan masing-masing.


Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang terdiri dari beberapa unsur yaitu kyai sebagai pimpinan dan guru, masjid sebagai pusat kegiatan, asrama sebagai tempat tinggal, santri sebagai orang yang belajar, dan kitab kuning atau klasik sebagai buku pelajaran. Semua unsur ini saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan dari pesantren. Santri adalah orang yang belajar disebuah pesantren, seorang santri selalu identik dengan sarung, baju muslim dan peci, serta kitab yang dibawanya. Kehidupan santri di pesantren seluruhnya mengandung pendidikan dan pengajaran. Semenjak bangun tidur sampai dengan malam hari kembali kekamar untuk tidur, tidak lepas dari pelajaran yang dilewati. Santri dianggap sebagai pribadi yang memiliki akhlak yang mulia, alim membaca kitab kuning, bisa menjadi imam ditengah masyarakat. Sehingga keberadaan santri selalu dinanti ditengah masyarakat, karena keberadaannya selalu memberikan manfaat. 

Keberadaan masjid disebuah pesantren merupakan hal yang sangat penting, karena masjid merupakan pusat kegiatan dan kajian keilmuan Islam. Tetapi tetap fungsi utamanya sebagai tempat shalat, membaca Al-Qur'an dan berdzikir. Seorang santri senantiasa diajarkan adab atau akhlak sebagai pondasi utama sebelum mempelajari ilmu lainnya. Pelajar adab atau akhlak adalah pelajaran utama yang akan diajarkan di pesantren. Karena adab lebih tinggi posisinya dibandingkan dengan ilmu, orang yang beradab adalah bukti dari berilmu. Pesantren selalu melahirkan pejuang hebat, dilatih kesabaran dari antri panjang, dilatih kesederhanaan dari pakaian dan makanan seadanya, dilatih kemandirian jauh dari orang tua dan kerabat, dilatih kedisiplinan dengan peraturan, dilatih dan dilatih terus sehingga menjadi pejuang yang tangguh dan hebat.

Pesantren: Peran dan Pendidikan
Tidak bisa dipungkiri bahwa pesantren selalu melahirkan orang hebat pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu, akan tetapi juga kehidupan. Seluruh kehidupan yang ada dipesantren mengandung nilai pendidikan dan pengajaran, maka tidak sedikitpun kehidupan dipesantren yang lepas dari nilai pendidikan. Dari semenjak bangun tidur sampai tidur kembali, semuanya adalah pendidikan, yang paham dan mengerti kehidupan pesantren adalah mereka yang hidup dan merasakan langsung kehidupan dipesantren. Pesantren adalah miniatur sebuah masyarakat, pesantren juga adalah miniatur sebuah negara, maka tidak heran jika santri bisa kemanapun dan bisa diterima dimanapun. Santri bisa ditempatkan ditengah masyarakat, bisa juga didalam struktur kenegaraan, bahkan salah satu presiden Indonesia berasal dari kalangan santri.


Keberadaan santri sudah mendunia, berapa banyak alumni pesantren yang melanjutkan studi di negara eropa dan timur tengah serta negara lainnya. Ini bukti bahwa santri bisa beprestasi dimanapun, karena sistem pendidikan pesantren sangat totalitas, adanya keseimbangan antara olah fikir, olah dzikir, olahraga, olah rasa. Oleh karena itu, semua kehidupan dipesantren mengandung nilai pendidikan yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan bakat dan minta mereka, pesantren tidak hanya mengajarkan urusan ibadah dan belajar, akan tetapi mengajarkan hal lain tentang kehidupan. Adanya kesimbangan antara urusun duniawi dan ukhrawi, tanpa menonjolkan salah satunya atau meninggalkannya. 

-ahmadalaspany-   

You Might Also Like

0 comments

berkomentarlah dengan bijak