as Presenter, in International Conference

5:32 PM

as Presenter, in International Conference

Rabu, 03 Maret 2021.

Telah dilaksanakan "The First International Conference On Risale-I Nur and Modern Science" di Universitas Darussalam Gontor Ponorogo Indonesia. Risalah Nur adalah buah karya seorang ulama Turki dan pemikir Islam terkenal, yang di dalamnya berisi kumpulan risalah-risalah tentang aqidah, fikih, dan lainnya. Ulama tersebut dikenal dengan sebutan Badiuzzaman Said Nursi."Badiuzzaman" berarti keajaiban zaman, gelar ini diberikan oleh salah satu gurunya yang bernama Syeikh Fathullah Effendi karena kecerdasan dan kekuataan hafalan Said Nursi, salah satu kitab yang dihapalnya adalah Jam'ul Jawami (kitab ushul fiqih). 

Penulispun ikut serta dalam Konferensi Internasional ini, selain untuk mengenal lebih dalam tentang Badiuzzaman Said Nursi dan pemikirannya, tetapi juga untuk menambah wawasan dan pengalaman yang bisa menjadi pelajaran untuk masa depan. Penulis bersama dengan dua orang lainnya, menyampaikan sebuah paper dengan judul "الفكر الصوفي عند بديع الزمان سعيد النورسي" yang berarti Pemikiran Tasawuf Badiuzzaman Said Nursi. Paper ini dikerjakan bersama dan dipresentasikan bersama walau cuma melalui zoom, tidak bisa bertatap muka langsung dengan para presenter lainnya, dikarenakan kondisi wabah corona yang tidak memungkinkan untuk mengadakan secara terbuka.

Bagi penulis sendiri ini merupakan pengalaman pertama bisa ikut serta Konferensi Internasioal. Karena sebelumnya penulis belum pernah mengikuti acara tersebut, tentu banyak kekurangan dan koreksi untuk penulis sendiri. Tetapi pengalaman dan wawasan yang didapatkan tidak sebanding dengan itu semua. Karena diperlukan persiapan, mulai dari penentuan judul yang akan dikirim, pengiriman abstrak, hingga penulisan full paper untuk dikirim. Akan tetapi dalam hal ini, kami sudah membagi tugas dan bagian yang harus dikerjakan masing-masing, sehingga tidak terlalu menyulitkan.

Adapun latar belakang penulis dan tim memilih judul tersebut, karena Badiuzzaman Said Nursi merumuskan konsep tasawuf yang berbeda dengan ulama lainnya di zaman tersebut. Ini dilatar belakangi keadaan umat Islam pada zaman itu yang terkikis keimanannya karena masuknya sekularisme dan materialisme yang berusaha memisahkan dan menghilangkan agama dari kehidupan umat Islam. Terbukti dari apa yang diucapkan menteri urusan koloni Inggris, Gladstone yang mengatakan: “Selama Al-Quran masih berada ditangan kaum muslimin, kita tidak akan bisa menguasai mereka. Karena itu, kita harus melenyapkannya atau memutuskan hubungan kaum muslimin dengannya”. Atas perkataan ini membuat Badiuzzaman Said Nursi berguncang dan bertekad untuk mengabdikan seluruh hidupnya agar mukjizat Alquran berkibar dan kaum muslimin terikat dengannya. Lalu dia mengatakan: “Aku sungguh akan menunjukkan kepada dunia bahwa Alquran adalah matahari maknawi (hakiki) yang tidak akan redup sinarnya dan tidak mungkin padam cahayanya”.

Dan dari hasil analisis kami, Said Nursi merumuskan sebuah konsep tasawuf yang digali dari Al-Quran dan Al-Hadist langsung yang dia sebut dengan "Hakikat", disebut demikian karena diambil langsung dari dua sumber utama rujukan umat Islam. dan ada empat jalan untuk menuju Allah SWT, yaitu al-ajz merasa lemah, al-faqr merasa fakir, al-syafaqah berkasih sayang, dan al-tafakur berfikir atau merenung. Dengan keempat jalan ini maka akan sampai kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.


You Might Also Like

0 comments

berkomentarlah dengan bijak