My Student My Wife

5:28 PM


Belakangan ini ramai dibicarakan tentang film yang berjudul "My Licture My Husband", cerita ini jika dilihat dari judulnya menunjukan bahwa cerita ini dari perspektif sang mahasiswi. Namun dalam tulisan ini berbeda, karena yang cerita ini dari perspektif sang dosen, oleh karena diberi judul "My Student My Wife", dan inilah kisah yang terjadi dalam kisah cintaku.

Aku adalah seorang dosen di sebuah perguruan tinggi swasta yang terletak di kabupaten Bogor, dan ini merupakan tahun pertama bagiku menjadi seorang Dosen. Ya, karena aku baru saja menyelesaikan studi Pascasarjana di sebuah perguruan tinggi yang ada di Jawa Timur tepatnya di kabupaten Ponorogo. Alhamdulillah, aku bisa menyelesaikan studi pascasarjana kurang lebih selama dua tahun, dimulai dari 2019 sampai 2021.

Aku bisa melanjutkan studi pascasarjana karena mendapat beasiswa dari pondok pesantren tempat menunt ilmu dulu. Saat ini, aku mendapat amanah untuk menjadi Dosen di program studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), karena itulah jurusan yang sesuai dengan yang kuambil ketika studi Pascasarjana. Ya, walaupun pilihan ini bukan keinginan dari pribadi sendiri, akan tetapi jurusan yang sudah ditetapkan oleh ustadzku yang menjadi perantara beasiswa ini. Dan memang Program Pascasarjana yang ada disana cuma ada tiga prodi, Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Hukum Ekonomi Syariah (HES), dan Aqidah Filsafat Islam (AFI).

Cerita cinta ini bukanlah sebuah cerita yang pernah terpikirkan, bahkan aku sendiri tidak pernah membayangkan secepat ini prosesnya, karena memang semenjak menjadi dosen ada sebuah komitmen yang ditetapkan yaitu "belum boleh menikah selama satu tahun", dan ini memang menjadi rencanaku untuk menikah setelah satu tahun pengabdian.

cerita ini berawal dari sebuah tugas makalah untuk presentasi, karena memang ketika itu dia yang menjadi pemakalah. Diawal memang tidak ada perasaan yang spesial, hanya komunikasi antara seorang dosen dan mahasiswa, dan tidak niatan untuk mengincar dari awal, tapi hanya karena seringnya komunikasi, yang awalnya berbicara seputar kuliah, lalu komen status, saling berbagi cerita bahkan sampai curhat dan akhirnya timbulah sebuah rasa.

Muncullah sebuah komitmen untuk keseriusan, lalu memberanikan diri untuk bertemu dengan orangtuanya, awalnya memang berencana untuk kuliah dulu selama satu tahun baru menikah. Pada awalnya orangtuanya tidak mengijinkan untuk berkunjung ke rumah, namun kemudian mengijinkan dengan alasan "bermimpi bertemu denganku", entah apa yang dibicarakan dalam mimpi tersebut, akupun sampai saat ini belum mengetahui.

Masih hangat dalam ingatanku, ucapan yang disampaikan orangtuanya ketika bertemu denganku waktu itu, "Jika sekedar untuk pacaran atau saling chatan tanpa ada keseriusan, mending tidak usah dilanjutkan", itulah kata-kata yang keluar dari mulut ibunya. Akupun menjawab dengan mantap, "InsyaAllah bu, saya berniat serius untuk menikah dengan anak ibu", karena memang itu niatku datang.

Singkat cerita kami diijinkan untuk menikah, Namun ada satu masalah lagi yang belum terselesaikan yaitu "izin untuk menikah". to be continoued …….

You Might Also Like

0 comments

berkomentarlah dengan bijak