Di suatu malam yang penuh dengan keheningan, kami duduk santai di atas kasur, tiba-tiba dia mentapku, nampak di matanya ingin menceritakan sesuatu.

Lalu, pelan-pelan dia mulai bercerita, bahwa ketika di awal pembukaan Masta (Masa Ta'aruf), tanpa sengaja dia memperhatikanku yang kala itu baru memasuki ruangan aula, memang ketika itu bertepatan dengan pelantikan Pejabat Struktural IUQI yang baru.

Namun, saat itu hanya sekedar tatapan kosong tanpa ada rasa apapun. Hilang Bagaikan angin yang berhembus dengan santai, begitu juga denganku yang tidak memperhatikan siapapun, hanya fokus pada acara pelantikan.

Lanjut dia bercerita, bahwa dia tak menyadari bahwa pertemuan itu menjadi awal untuk pertemuan selanjutnya, yaitu ketika di kelas. Kala itu dia datang terlambat, karena memang jarak rumahnya jauh dari kampus, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk bisa sampai di kampus, apalagi jika jalanan macet.

Ketika itu dia masuk kelas dan tanpa menyadari bahwa yang saat itu masuk adalah diriku, setelah dia duduk dan mulai memperhatikan barulah dia sadar, bahwa yang duduk saat itu adalah orang yang dia perhatikan ketika pembukaan masta.

Aku yang mendengar ceritanya hanya bisa tertawa bahagia, hehee. Hari ini dia yang memperhatikanku duduk di hadapanku. Itulah jalan yang sudah ditakdirkan oleh sang penentu takdir.

Dari cerita ini aku teringat dengan kisah cintanya sayyidina ali dan sayyidah fatimah, yang mana mereka tidak menyadari bahwa satu sama lain saling mencintai. Namun, cinta mereka terungkap setelah mereka menikah. Aku pun tak pernah tau cerita yang sebenarnya jika dia tidak bercerita kepadaku.

To be continued …..